- Gunung Galunggung
Pengunjung diijinkan mengunjungi kawah Galunggung, dan dapat mencapai kawah dengan meniti tangga permanen dengan jumlah anak tangga sebanyak 620 buah.dan kawah ini bisa dijadikan tempat wisata rekreasi air dan tempat pemancingan. Obyek wisata lainnya seluas kurang lebih 3 hektar berupa pemandian air panas (cipanas) lengkap dengan fasilitas kolam renang, kamar mandi dan bak rendam air serta tersedia juga tempat bermain anak, panggung hiburan,saung ranggon tempat botram (makan-makan), kios wisata, juga arena camping.
Gmbr.kawah gunung galunggung
2. Pantai Cipatujah
kawasan wisata ini telah dibangun kios-kios wisata, Gazebo,Area bermain anak, Menara Pandang, Mesjid, Panggung Terbuka, Penginapan, Area Parkir yang cukup luas, dan sarana rekreasi lainnya.
Pengelolaan obyek wisata pantai Selatan ini dibawah kendali Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya. Obyek wisata pantai Selatan Cipatujah meliputi area kurang lebih 115 hektar, terletak kurang lebih 74 km dari pusat kota Tasikmalaya. Pantai Tasikmalaya Selatan memiliki potensi wisata yang tersebar di sepanjang pantai Cipatujah sampai Cikalong. Disamping obyek-obyek wisata tersebut masih terdapat obyek dan daya tarik lain. Pada area pantai Selatan Tasikmalaya bermuara sungai-sungai yang cukup besar membuat panorama alam disekitarnya indah dan sangat potensial untuk dikemas menjadi obyek wisata.
Gmbr.pantai cipatujah
3. Pantai Sindangkerta
Keindahan panorama Obyek Wisata Bahari yang ada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya kurang lengkap jika tidak berkunjung ke Pantai Sindangkerta. Pantai ini hanya berjarak 4 Km dari Pantai Cipatujah ke arah Timur. Kawasan wisata sangat cocok untuk tempat wisata baik keluarga maupun rombongan.Banyaknya pohon-pohon besar yang tumbuh dipinggiran pantai dan semilir angin laut menciptakan kesejukan dan menjadikan betah untuk berlama-lama di pantai ini.Pada obyek wisata akan didapati Taman Lengsar atau Taman Datar, karena terdapat karang yang datar dan cukup luas yang akan jelas terlihat apabila permukaan laut sedang surut. Pada ujung karang datar ini, biasanya digunakan wisatawan untuk memancing ikan, karena posisinya yang menjorok ke arah laut membuat pengunjung yang hobi memancing kerap kali mendapatkan ikan yang cukup besar.
Fasilitas yang tersedia antara lain terdapat Gazebo, Kios-kios makanan minuman, tempat bakar ikan dan penginapan Wisma Mutiarasari dengan harga yang relatif terjangkau untuk sebuah kawasan wisata.Untuk menuju tempat ini, dapat menggunakan Bis Mikrodari Pusat Kota Tasikmalaya
Setiap tahunnya pada Tanggal 1 Januari , selalu diadakan upacara ritual yang unik yaitu Hajat Lembur Mapag Tahun.
Gmbr.Pantai Sindangkerta
4. Kampung Naga
Kampung Naga merupakan perkampungan tradisional dengan luas areal kurang lebih 4 ha. Lokasi obyek wisata Kampung Naga terletak pada ruas jalan raya yang menghubungkan Tasikmalaya - Bandung melalui Garut, yaitu kurang lebih pada kilometer ke 30 ke arah Barat kota Tasikmalaya. Secara administratif Kampung Naga termasuk kampung Legok Dage Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.
Daya tarik obyek wisata Kampung Naga terletak pada kehidupan yang unik dari komunitas yang terletak di Kampung Naga tersebut. Kehidupan mereka dapat berbaur dengan masyrakat modern, beragama Islam, tetapi masih kuat memlihara Adat Istiadat leluhurnya. Seperti berbagai upacara adat, upacara hari-hari besr Islam misalnya Upacara bulan Mulud atau Alif dengan melaksanakan Pedaran (pembacaan Sejarah Nenek Moyang) Proses ini dimulai dengan mandi di Sungai Ciwulan dan Wisatawan boleh mengikuti acara tersebut dengan syarat harus patuh pada aturan disana.
Bentuk bangunan di Kampung Naga sama baik rumah, mesjid, patemon (balai pertemuan) dan lumbung padi. Atapnya terbuat dari daun rumbia, daun kelapa, atau injuk sebagi penutup bumbungan. Dinding rumah dan bangunan lainnya, terbuat dari anyaman bambu (bilik). Sementara itu pintu bangunan terbuat dari serat rotan dan semua bangunan menghadap Utara atau Selatan. Selain itu tumpukan batu yang tersusun rapi dengan tata letak dan bahan alami merupakan ciri khas gara arsitektur dan ornamen Perkampungan Naga.
Obyek wisata ini merupakan salah satu obyek wisata budaya di Tasikmlaya Wisatawan biasanya memiliki minat khusus yaitu ingin mengetahui dan membuktikan secara nyata keadaan tesebut. Pengembangan obyek wisata Kampung Naga termasuk dalam jangkauan pengembangan jangka pendek.
Obyek wisata budaya ini dapat ditempuh dengan waktu 1 jam baik dari Garut maupun Pusat Kota Tasikmalaya,dengan area parkir yang cukup luas, akan dijumpai Monumen Kujang Pusaka yang merupakan Simbol dan dibuat dari 900 Pusakayang ada di Indonesi, disini juga dijumpai kios-kios makanan minuman dan kerajinan-kerajinan khas kampung naga juga kerajinan lain di kabupaten Tasikmalaya.
Untuk menuju ke perumahan adat Naga, harus menuruni anak tangga yang berjumlah 360 buah anak tangga ayng disuguhi dengan indahnya pemandangan asri dan alami. Di sebelah timur Kampung Naga, terdapat hutan keramat yang dikelilingi Sungai Ciwulan dan terdapat pula makam keramat Sembah Dalem Singaparana (Leluhur atau Karuhun Masyarakat Kampung Naga)
Wisatawan pun dapat menginap di rumah-rumah penduduk di kampung naga ini, akan tetapi sebelumnya harus melakukan survey dan meminta ijin kepada Sesepuh Adat apabila mendatangkan rombongan karena menyangkut jumlah rumah yang hanya berjumlah 112 ruma.
Gmbr.Kampung Naga
5. Pamijahan
Pamijahan merupakan objek wisata religius yang terletak di desa Pamijahan Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya.Luas areal yang menjadi objek wisata kurang lebih 25 hektar. Pada umumnya wisatawan yang berkunjung ke lokasi ini mempunyai minat khusus yaitu berziarah, sehingga objek wisata ini sangat kental dengan acara-acara ritual keagamaan.
Seperti halnya obyek wisata lain keramaian pengunjung pada obeyek wisata Pamijahan juga fluktuatif. Ramainya pengunjung ke Pamijahan bertepatan dengan hari besar Islam, dalam hal ini bulan Maulid merupakan puncak ramainya pengunjung ziarah ke tempat tersebut.
Dilokasi sejarah ini terdapat Makam Waliyulloh Syekh Abdul Muchyi yakni salah seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di wilayah Jawa Barat. Disamping itu terdapat pula Makam Sembah Khotib Muwahid, Sembah Kudrot, Sembah Dalem Yudanegara, dan Sembah Dalem Sacaparana.
Adapun fasilitas yang tersedia adalah Makam Syekh Abdul Muchyi, Makam Sembah Khotib Muwahid, Sembah Kudrot, Sembah Dalem Yudanegara, dan Sembah Dalem Sacaparana, Go Safarwadi , Pondokan, Kios-kios Makanan, Tourism Information Center dan Are Parkir yang luas.
Jika berkunjung kesini tidak ada salahnya melanjutkan perjalanan menuju Pantai Cipatujah yang hanya memiliki Jarak Tempuh sekitar 30 Km atau memakan waktu 45 menit.
Gmbr.Mesjid Pamijahan
saya pernah sekali ke sana ,memang tempatnya sangat tenang dan nuansa misticnya sangat kenatal sekali, walaupun sy bukan orang jawa/sunda